Sebagai orang yang bekerja di bidang kesehatan, kita sering mendapat pertanyaan dari masyarakat tentang bagaimana cara memilih garam itu beryodium atau tidak pada saat akan membelinya. Hal ini memang sulit dilakukan, karena garam pada umumnya sudah terbungkus rapi dan kita tidak dapat menentukan beryodium atau tidak dengan hanya melihat atau mengecapnya. Dengan demikian, salah satu tahap awal adalah membeli merk tertentu dalam jumlah sedikit atau bungkus kecil saja dulu, untuk dilakukan uji kandungan yodium.
Cara yang paling mudah untuk menguji kandungan yodium dalam garam adalah dengan menggunakan cairan uji, yang saat ini banyak digunakan adalah “Iodina test.” Hanya dengan tiga tetes cairan uji, kita dapat mengetahui garam tersebut mengandung yodium cukup atau tidak cukup. Namun demikian, ternyata cairan uji tersebut tidak tersedia di pasaran bebas. Alat uji yodium saat ini baru dapat kita lihat di Puskesmas, itupun belum seluruh puskesmas memilikinya. Selain itu, apakah mungkin kita melakukan uji yodium pada saat kita membeli garam?
Berikut ini “tips” untuk memilih garam beryodium, yang dapat disosialisasikan ke masyarakat:
1) Pilihlah garam yang dikemas dan berlabel “Garam Beryodium”, ada nomor MD
atau SP, isi/berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen.
2) Pilihlah kemasan yang rapi dan tidak rusak.
3) Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
4) Beli sedikit dulu (kemasan kecil) untuk diuji di rumah, kalau perlu beberapa
merk, untuk pegangan dalam pembelian selanjutnya.
Tips-pilih-garam
5) Hindari memilih garam bata/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali telah
anda uji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup.
6) Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian selanjutnya
tidak perlu lagi dilakukan uji.
7) Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama, untuk
menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan.
Mudah-mudahan tips di atas dapat membantu masyarakat dalam memilih garam beryodium yang berkualitas baik, sebagai upaya pencegahan timbulnya masalah gangguan akibat kurang yodium.
Oleh
Dr. Anie Kurniawan, MSc.
Subdirektorat Gizi Klinis – Direktorat Gizi Masyarakat
Blog ini secara umum akan membahas tentang Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa gizi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang dapat menjadi sehat, tumbuh normal, cerdas, aktif dsb karena peranan dari zat gizi itu sendiri. Oleh karena itu, kita tidak seharusnya mengabaikan salah satu cabang ilmu ini yaitu Gizi. Let's your food be your medicine....
04 Agustus 2009
Tips Untuk Memilih Garam Beryodium
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar