Vitamin A berfungsi dalam penglihatan…………?? Karena didalam mata, retinol bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah – ungu ( visual purple ) atau rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya menenai retina, pigmen visual ungu – merah ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia yang menghambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual.
Selama proses ini terjadi sebagian besar dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk redopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan harus diganti oleh darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan kecepatan pembentukan kembali redopsin yang kemudian bertidak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya samara-samar/buram baru bias terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
Vitamin A makanan dalam bentuk retinol ester dan sebelum diserap dalam pencernaan di ubah menjadi retinol. Dari mukosa sel retinol tersebut diesterfikasikann kembali, kemudian diangkut kembali oleh khilomikron, di bawa ke hati dan di simpan.
Xerophthalmia yaitu rabun senja, sirosis konjungtiva dan kornea atau mata menjadi keruh atau kering, bintik bitot, keratinisasi konjungtiva dan konea, nekrosis kornea. Xerophthalmia yang terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan keratomalasia, sepsis dan kematian.
Konsumsi vitamin A yang tidak adekuat menyebabkan simpanan dalam tubuh menjadi menipis, sehingga kadar vitamin A tidak cukup diperoleh dari retina mata untuk membentuk pigmen penglihatan rodopsin.
Kemampuan melihat dalam keadaan samara-samar, dihubungkan dengan ujung-ujung syaraf (red and cone) yang terdapat di retina. Cone terutama berperan dalam cahaya siang dan membedakan warna sedangkan red mengkontrol penglihatan pada malam hari.
Keratomalasia atau buta yang diakibatkan oleh kerusakan kornea yang parah, sering dialami oleh balita, terutama mereka yang baru berusia 6-36 bulan. Semakin muda usia pada saat terjangkit, maka semakin parah penyakitnya dan angka kematian semakin tinggi. Sumber vitamin A tidak hanya terdapat pada buah dan sayuran tetapi juga terdapat pada produk hewani seperti : hati, telur dan susu.