BERBAGAI jenis labu mudah ditemukan di Indonesia sepanjang tahun. Sayang, pengolahan labu belum maksimal. Padahal, labu merupakan sumber serat kaya manfaat bagi kesehatan.
Meski labu sepintas berasa "dingin", kandungan gizinya cukup beragam. Setiap 100 g labu rata-rata mengandung energi 20 kal, 24 mg kalsium, 29 mg vitamin A, 6 mg vitamin C, mineral, dan serat. "Labu mengandung zat besi dan zinc yang biasanya ditemukan di ikan laut. Di sayuran lain, kandungan itu sulit ditemukan," kata Annas Buanasita SKM MGizi, dosen Akademi Gizi Surabaya.
Labu dapat mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes, dan memperlancar pencernaan. Hal tersebut terkait dengan tingginya kandungan serat, vitamin, mineral, dan air dalam labu.
Beberapa jenis labu yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan adalah labu kuning, labu air, labu siam atau waluh jipang, beligo, dan pare. "Yang paling akrab di dapur kuliner kita tentu saja labu kuning atau labu parang dan labu siam. Labu kuning memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi daripada jenis labu lain," tuturnya.
Pengolahan labu bisa divariasi untuk berbagai macam menu makanan. Mulai hidangan pembuka, menu utama, hingga hidangan penutup. Dengan cita rasa yang tak terlalu pekat, labu justru fleksibel diolah. Labu kuning, misalnya, bisa diolah menjadi kolak, untuk campuran sup, bahkan bahan dasar pembuat kue-kue basah seperti talam dan kue lumpur. "Teksturnya yang lembut dengan rasa sedikit manis cocok dipadu padan dengan beragam bahan," jelasnya.
Labu air yang bertekstur agak keras bisa diolah menjadi beragam hidangan, mulai lodeh sampai gulai sayur. Pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku manisan kering dan campuran saus tomat. Labu siam cocok dijadikan olahan sayur, seperti campuran sayur asam, sambal goreng, sayur bersantan, atau dikukus sebagai lalapan. Khusus beligo jarang dimanfaatkan untuk sayuran. Biasanya, beligo diolah sebagai bahan baku manisan buah kering seperti sukade.
Tekstur labu yang lembut dan mudah dicerna merupakan salah satu keistimewaan karena mudah dikonsumsi oleh anak-anak dan manula. Bagi anak, kandungan zinc dalam labu dapat mendorong pertumbuhan tubuh. Tubuh memang hanya membutuhkan sedikit zinc untuk merangsang hormon pertumbuhan. (uji/tia)
Sumber: Jawa Pos Senin, 09 Juni 2008
Blog ini secara umum akan membahas tentang Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa gizi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang dapat menjadi sehat, tumbuh normal, cerdas, aktif dsb karena peranan dari zat gizi itu sendiri. Oleh karena itu, kita tidak seharusnya mengabaikan salah satu cabang ilmu ini yaitu Gizi. Let's your food be your medicine....
21 November 2009
Labu Atasi Tekanan Darah Tinggi
09 November 2009
10 Kebiasaan Makan Yang Menyehatkan
Kebiasan makan sehat perlu dilakukan, agar tubuh kita selalu sehat dan segar. Kebiasaan tersebut mulai dari pola makan, waktu makan, cara memakannya, dsb-nya.
Seperti ditulis pada buku Makanan Untuk Membina Kejernihan Pikiran sebagai Filsafat Vegetaris, setidaknya ada 10 kebiasaan makan yang dinilai sangat menyehatkan.
1. Jangan terlalu kenyang
Perut yang terlalu kenyang akan menekan seluruh sistem pencernaan makanan dan menghambat proses pencernaan itu. Makanan yang setengah dicerna akan membentuk sampah dan membusuk di dalam tubuh, dan puncaknya adalah melemahkan seluruh sistem.
2. Makan dalam suasana damai dan gembira
Apabila makan tergesa-gesa atau makan dalam keadaan letih, terganggu, atau dalam keadaan sedih, makanan tidak akan dicerna secara sempurna dan semua zat gizi yang dikandung akan lenyap. Ketika pikiran sedang kalut maka seluruh tubuh kitapun mengalami kekalutan.
Pada saat ini bukan saja makanan tidak dicerna secara sempurna, tetapi makanan yang tidak dicerna juga menghasilkan asam yang sangat berbahaya dan beracun dalam tubuh. Pada kondisi ini lebih baik kita tidak makan sama sekali.
3. Jangan terlalu banyak jenis makanan
Kombinasi yang terlalu banyak pada sekali makan sangat merepotkan sistem penyernaan kita, maka sebaiknya makan dengan kombinasi tidak lebih dari empat jenis makanan.
4. Kunyah makanan itu sampai halus merata
Khususnya makanan bertepung seperti nasi, roti, mie, dll. Kunyah dengan sebaik-baiknya, jangan tergesa-gesa menelan makanan itu, karena apabila makanan tersebut tidak dapat dicerna di dalam perut akan menghasilkan racun yang akan melemahkan seluruh sistem pencernaan. Air ludah bersifat alkali, apabila dicampur dengan makanan yang bersifat asam.
5. Duduk dengan sikap yang baik ketika makan
Duduklah dengan punggung tegak saat makan sehingga energi akan lancar mengalir.
6. Usahakan sempat istirahat setelah makan
Setelah makan usahakan jangan langsung mengerjakan pekerjaan fisik atau mental. Saat itu semua energi tubuh dan darah diperlukan dalam proses pencernaan.
7. Hindari makan makanan penyela
Makanan memerlukan waktu empat jam untuk meninggalkan lambung. Setelah itu cairan pencernaan terhimpun kembali dan siap untuk proses pencernaan berikutnya.
Apabila kita makan beberapa kali sehari, cairan pencernaan tidak pernah mendapat kesempatan berkumpul sepenuhnya dan cairan yang tidak seberapa kuat ini tidak mampu mencerna secara sempurna.
Jadi makanlah ketika kita benar-benar merasa lapar, maksudnya tidak makan ketika perut masih penuh dan jangan lebih dari empat kali dalam sehari.
8. Jangan makan terlalu malam, dekat dengan saat untuk tidur
Sebaiknya makanlah satu setengah jam menjelang waktu tidur, karena tidur dengan perut kenyang akan menimbulkan gas-gas yang menyebabkan mimpi. Berjalan-jalan di udara terbuka sebelum tidur akan membantu pencernaan mencapai keadaan relaks.
9. Minum air secukupnya setiap hari
Air merupakan pencuci alamiah yang dapat membersihkan tubuh dari racun dan kotoran. Minumlah sekitar 3-4 liter dalam sehari, tapi jangan minum terlalu banyak ketika makan agar cairan pencernaan tidak larut dan menjadi lemah. Tambahkan air jeruk dan garam atau madu ke dalam air minum yang di makan.
10. Jangan makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
Makanan terlalu panas mengganggu sistem pencernaan, karena sistem pencernaan bekerja pada batas temperature tertentu. Panas makanan tersebut dapat mengganggu lapisan lender yang melapisi saluran pencernaan.
Makanan yang terlalu dingin akan membuat sistem pencernaan mengkerut sehingga proses pencernaan menjadi semakin sulit. Makanan yang terlalu dingin dapat membuat saluran-saluran pernafasan mengkerut dari hidung hingga paru-paru, sehingga semua menjadi peka.
Ditulis oleh Putri Ningsih
Surabaya, Jawa Timur, 28 April 2009 Jam 3:35:43